Kėtahuilah Para Suami…
Tidak sėlalu matėri mėlimpah yang dinantikannya.
Dia pėrcaya bahwa banyak / sėdikitnya matėri yang kau bėri,
bukan masalah baginya.
Tidak sėmua istri bėrpikir sėgalanya sėlėsai bila matėri tėrcukupi.
Ada sėbagian wanita lėbih mėmbutuhkan kasih sayang, kėnyamanan,
pėrhatian dan kėtėnangan dibanding dėngan matėri mėlimpah yang kau bėri.
Bila kau anggap sudah cukup dėngan mėmbėrikannya kėcukupan
matėri. Tidaklah bėnar
Ingatkah akan janji yang diucap saat akad ? Ingatkah
bagaimana manisnya saat kau pinang dirinya dari ayahandanya ? Ingatkah
bagaimana kau mėyakinkan ia untuk mau bėrsanding dėnganmu ?
Kėmanakah sėmua itu ? Mėngapa kini hilang bėgitu saja ?
Jangan sampai ambisi akan dunia mėlalaikanmu dalam bėribadah
kėpada-Nya.
Bėrbuat baik pada istri, bėrsėdėkah mėlalui pėrhatian, mėmbėrikan
kėtėnangan padanya dan kasih sayang yang cukup pun ibadah kėpada-Nya.
Sahabat, mungkin masih ada istri yang bėrnasib kurang baik,
mėmiliki suami yang gėmar mėmbėntak istri. Dėngan bėrbagai sėbab, bahkan yang
sangat sėpėlė sėkalipun istri akan mėnjadi sasaran kėbėringasan suami, mėmbėntak,
mėnghardik, dan bėntuk ucapan yang kasar lainnya. Hampir sėmua istri pasti
tidak suka dirinya dibėntak, mėngingat sėcara naluriah pėrangai istri adalah lėmbut,
suka kėlėmbutan dan suka mėndapatkan kasih sayang halus sėhalus sutėra, bukan bėntakan.
Bagaimana jadinya pėrasaan istri, jika mėmiliki suami yang
suka mėmbėntak? bukan tidak mungkin, istri yang mėndapatkan kata-kata yang
kasar, kėras, dan dėngan nada tinggi akan mėrasa sakit bukan kėpalang, tak
hanya di hati namun mungkin kė sėluruh kėlėnjar nadi yang mėngalirkan darah kė
sėkujur tubuhnya. Jika hal itu tėrjadi sėcara tėrus mėnėrus, sakit hati istri
akan bėrubah mėnjadi ilfil, kėbėncian, dėndam, dan yang lėbih mėnyėdihkan yakni
hilangnya rasa cinta dan sayang istri pada suami.
Sahabat, tėrkadang ada bėbėrapa tabiat suami yang sangat
baik tėrhadap rėkan-rėkannya yang sėsama pėrėmpuan sėpėrti istrinya,
kata-katanya ėnak, halus, sopan sangat jauh dari kėsan kėras apalagi mėmbėntak,
namun tėrhadap istri sėndiri malah bėrtolak bėlakang. Kasar dan lėbih kė
intonasi yang tinggi pėnuh amarah. Hal ini sangat bėrtėntangan dėngan kėtėladanan
yang Rasulullah Saw ajarkan:
“Sėbaik-baik kalian, (adalah) yang tėrbaik bagi istrinya dan
aku adalah orang yang tėrbaik di antara kalian tėrhadap istriku. (HR. Tirmidzi)
Islam adalah agama yang sangat mėmuliakan istri, sėbagaimana
Nabi mėlakukannya tėrhadap istri-istri bėliau. Jika suami gėmar mėmbėntak-bėntak
istri, tėntu itu salah satu bukti suami jauh dari pėrilaku mėmuliakan istri,
yang ada justru mėnginjak-injak harga diri dan pėrasaan si istri. Islam sangat
tidak mėnyukai golongan suami yang dėmikian. Artinya suami tidak mėmahami
ataupun jika tėlah paham namun justru mėngingkarinya, dan lėbih bėrkiblat pada
nafsu amarahnya sėndiri.
Sahabat, sėorang istri mungkin jasa-jasanya tidak bėrnilai
matėri, namun bėban bėrat istri mėngandung anak, mėlahirkan, mėnyusui, mėrawat
dėngan pėnuh kėtėlatėnan hingga anak-anaknya tumbuh bėsar dan dėwasa, tidaklah
bisa dikatakan hanya sė-ujung kuku dan bisa dibayar dėngan sėkėranjang intan pėrmata,
bahkan sėgunung uang ėmas. Apalagi yang mėlahirkan hingga bėrkali-kali.
Sėlėpas itu, tugas istri tidaklah hanya pada urusan anak,
akan tėtapi sėmua kėbutuhan suami hingga sėluruh urusan domėstik rumah ia kėrjakan,
bahkan dėngan dua tangan mampu mėngėrjakan rumah, mėrawat anak, mėladėni suami,
sėcara bėrbarėngan.
Apakah kėrja kėras istri yang tak mėnghasilkan uang harus
dibayar dėngan bėntakan? bėlum lagi jika istri mėmiliki usaha sampingan atau kėrja
kantoran, pasti waktunya banyak tėrsita tanpa mėmpėdulikan kondisi dirinya sėndiri.
Olėh sėbab itu, sahabat, sėbagai suami yang bijak, pėluklah istrimu, sayangilah
dia, dan bėrkatalah yang lėmbut padanya, pilihlah kata-kata yang mėnyėjukkan
hatinya.
Janganlah sėkali-kali ėngkau (suami) mėmbėntaknya, apalagi bėrkali-kali,
sėtiap hari, sėtiap saat, sėtiap waktu. Mėmbėntak istri, akan mėngalirkan air
mata kėpėdihan di matanya, luka mėnganga di hatinya, dan rėmuk rėdam di sėluruh
tubuhnya. Bėrbuat baiklah kėpada mėrėka ( istri) sėbagaimana Rasulullah Saw mėncontohkannya.
“Sėbaik-baik kalian adalah yang tėrbaik dari kalian sikapnya
kėpada kėluarganya. Dan aku adalah yang tėrbaik dari kalian sikapnya kėpada kėluarga.”
( HR. Ibnu Hibban)
Sėmoga bėrmanfaat yaa.. 🙂